BANDARLAMPUNG – Peningkatan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung bekerja keras melakukan tracing terhadap warga.
Seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin, Kota Bandarlampung. Dari 144 satriwan, santriwati dan ustads yang dilakukan Rapid Antigen, terdapat 5 orang yang hasilnya reaktif, yakni 3 orang santri berikut ustadz dan ustadzahnya.
Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengatakan, Rapid Antigen yang dilakukan ini, guna mengetahui sejauh mana penyebaran Covid-19 di Kota Bandarlampung.
“Bunda berharap kepada semua masyarakat kota Bandarlampung terutama pondok pesantren, tolong diperhatikan anaknya. Karena sekarang di Bandarlampung kita tidak ada tatap muka. Kalo bisa anak-anak yang dari kabupaten walaupun mereka tidak ada di sekolahnya tapi tetep dia ada dilingkungan pesantren, ” Ujar dia.
Bunda Eva sapaan akrabnya menambah, untuk yang hasil Antigennya Positif, dianjurkan untuk melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) dan akan dioantau oleh tim kesehatan. “Mereka kan Isoman disini, karena klau kembali malah nularin semuanya, jadi sudah ada tempatnya” kata dia.
Walikota juga berharap kepada kiyai yang ada di Bandarlampung, pemilik pesantren untuk memperhatikan kesehatan. “Mudah-mudahan pesantren yang ada di Bandarlampung semuanya aman, kalau kita semuanya aman kita bisa melakukan aktivitas kembali,” tukas dia.
Yang jelas, sambung dia, jangan meremehkan protokol kesehatan. “ni pelajaran untuk kita, jangan sampai meremehkan prokes. Karena kalau tidak pakai prokes, ya kayak sekarng ini jadi cepat banget penyebarannya, apalagi anak kecil ya cepat sekali, bunda minta tolong kerjasamanya, kalau kami datang sambut dengan baik karena ini untuk kebaikan warga masyarakat,” tutur dia.