News

Komnas HAM Bongkar Isi Rekaman CCTV: Irjen Ferdy Sambo Masuk Duluan, Setelah..

83
×

Komnas HAM Bongkar Isi Rekaman CCTV: Irjen Ferdy Sambo Masuk Duluan, Setelah..

Sebarkan artikel ini
Komnas HAM Bongkar Isi Rekaman CCTV: Irjen Ferdy Sambo Masuk Duluan, Setelah..

djurnalis.com – Rekaman CCTV terkait kematian Brigadir J yang menjadi tanda tanya besar di tengah masyarakat akhirnya diungkap.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM RI mengungkapkan isi rekaman CCTV di Duren Tiga.

Komnas HAM mengatakan berdasarkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga. 

Brigadir J masih hidup saat rombongan Irjen Ferdy Sambo pulang dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022).

Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menjelaskan pada rekaman CCTV di area Duren Tiga, terlihat Irjen Pol Ferdy Sambo yang masuk terlebih dahulu. 

Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang.

Anam mengatakan pada saat itu terlihat juga Putri dan Brigadir J.

“Yang paling penting dari video ini, di area Duren Tiga memperlihatkan ada Irjen Sambo, rombongan dari Magelang. Irjen sambo masuk (rumah dinas) duluan, setelah sekian waktu ada rombongan (menyusul). Di situ terlihat Bu Putri, ada almarhum Brigadir J,” ungkap Anam, Rabu (27/7).

Anam memastikan bahwa dalam video tersebut terlihat Brigadir J masih hidup.

“Sampai di Duren Tiga dia masih hidup. Dan rombongan yang lain dan semuanya sehat,” lanjutnya dia.

Siber Polri dan Labfor Polri menunjukkan 20 video CCTV kepada Komnas HAM.

Yakni tersebar di 27 titik, mulai dari Magelang, Duren Tiga, hingga Rumah Sakit Kramat Jati.

Khusus video dari Magelang sampai Duren Tiga, salah satu hal penting yang dilihat oleh Komnas HAM ialah soal Brigadir J masih hidup.

Tak hanya itu, tim dari Komnas HAM juga ditunjukkan soal monitoring keberadaan atau jejaring komunikasi yang terdapat di area Duren Tiga dan Magelang.

Selanjutnya, akan dilakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan teknologi.

Anam menyebut bahwa tinggal 20% lagi hingga kasus kematian Brigadir J mendapatkan titik terang.

Himbauan ke Publik

Dilansir dari suara, Kamis (28/7) Kriminolog dari Universitas Indonesia Kisnu Widagso meminta publik untuk menunggu Tim Khusus mengungkap ‘puzzle’ atau teka-teki terkait kasus ini.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi terkait kejanggalan kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kuncinya, kata Kisnu, sebenarnya keterbukaan informasi.

Menurutnya, untuk melengkapi sebuah “puzzle”, terdapat informasi yang bisa diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya korban, saksi, dan bukti lainnya.

Selain itu, ada juga digital evidence (bukti/jejak digital) berupa CCTV dan ponsel dari para yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari djurnalis.com di GOOGLE NEWS

Baca Juga:

(Stv/Hnm)