djurnalis.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan kondisi ekonomi dunia yang saat ini sedang sulit.
Menurut Jokowi, 320 juta orang di dunia kini berada di posisi menderita kelaparan akut.
Hal itu terjadi lantaran posisi pertumbuhan ekonomi di semua negara termasuk Singapura, Eropa, dan Amerika Serikat bukan hanya turun tetapi anjlok.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat bahkan mengalami kenaikan dua kali lipat, begitu juga di Eropa.
Menurutnya, kenaikan harga BBM terjadi karena inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang menurun.
Di Amerika Serikat, biasanya hanya mengalami inflasi 1 persen, tapi kini berada di angka 9,1 persen.
“Coba di negara kita bayangkan Pertalite naik dari Rp7.650, harga sekarang kemudian jadi harga yang bener Rp17.100, demonya berapa bulan?,” ujarnya, seperti dikutip dari YouTube PPAD TNI TV.
“Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan,” sambungnya.
Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Silaturahmi Nasional PPAD 2022 di Sentul Bogor Jawa Barat, Jumat (5/8/2022).
Kemudian, dia menjelaskan bahwa pemerintah mencoba mengendalikan kondisi ekonomi agar hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.
Salah satunya, yakni dengan memberikan subsidi untuk harga BBM.
Dengan demikian, ia berharap harga bahan pokok lainnya tidak mengalami lonjakan.
Pasalnya, kata Jokowi, harga barang akan otomatis melompat bersama-sama seiring dengan naiknya harga bensin.
Jokowi menyebut pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk subsidi dengan jumlah yang tidak kecil yakni Rp502 triliun.
Menurut Jokowi, tidak ada negara lain yang berani memberikan subsidi dengan angka sebesar itu selain Indonesia.
Yuk! baca artikel menarik lainnya dari djurnalis.com di GOOGLE NEWS
Baca Juga:
(Yar/Nov).
