djurnalis.com – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan skenario awal kasus kematian Brigadir J telah terbalik.
Menurutnya, hal itu terungkap berkat dukungan media dan non-governmental organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Berkat Anda (media) semua, berkat NGO, berkat kesungguhan Polri, berkat arahan Presiden yang tegas, yang dulu semua diskenariokan sudah terbalik,” tuturnya, Senin (8/8/2022) di Istana Kepresidenan.
“Dulu kan ada tembak-menembak, sekarang ‘nggak’ ada tembak menembak, yang ada sekarang pembunuhan,” sambungnya.
Kemudian, Mahfud MD juga menampik anggapan bahwa Polri terlalu berlarut-larut dalam pengungkapan kasus ini.
Mahfud menilai penyelidikan justru terbilang cepat mengingat peristiwa ini memiliki kode senyap atau code of silent.
Kemudian, kasus tersebut juga bisa menjadi dark number case atau perkara yang tidak ada pelakunya jika media dan LSM tidak melakukan pengawasan.
Dia pun yakin bahwa penetapan tersangka akan mengarah pada peran pihak yang terlibat selaku eksekutor atau intelektual.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga telah meminta untuk secepatnya mengungkap kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.
Sejauh ini, penyidik telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka dengan pasal dugaan pembunuhan.
Dia terjerat Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 KUHP.
Lalu penyidik juga menetapkan satu tersangka lain yakni ajudan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berinisial Brigadir RR.
Polisi menjerat Brigadir RR dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
(Ber/Nr).
