djurnalis.com – Mantan pengacara Bharada E, M Burhanuddin dan Deolipa Yumara mengungkap hal serius terkait Brigadir J.
Burhanuddin yang hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas, Sabtu (13/8/2022), menjelaskan kronologi kejadian sesuai pengakuan Bharada E.
Dalam kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo, awalnya Brigadir J sedang santai-santai duduk di teras rumah pasca pulang dari Magelang.
Sedangkan empat tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, dan KM sudah berada di dalam.
Ferdy Sambo kemudian memerintahkan kepada Bripka RR untuk memanggil Brigadir J.
Saat masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo langsung menyuruh Brigadir J jalan jongkok hingga menuju ke lantai 2.
Brigadir J pun bingung atas perintah atasannya tersebut namun ia tetap melaksanakannya.
“Katanya ( Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak,” terangnya.
“Woi tembak, tembak dia, tembak gitu,” sambungnya, menirukan suara Ferdy Sambo.
Menurut pengakuan Bharada E, Brigadir J sempat memohon kepada Ferdy Sambo agar tidak menghabisinya.
Namun mantan Kadiv Propam Polri itu tidak menggubris permintaan terakhir anak buahnya tersebut.
Sementara itu, aksi pembunuhan Brigadir J diduga telah direncanakan oleh Ferdy Sambo di rumah pribadinya di Saguling Tiga.
Ketika itu, Ferdy Sambo baru pulang ke rumah dari Mabes Polri beberapa saat sebelum rombongan dari Magelang tiba.
Dia disebut telah mendengar cerita dari KM tentang peristiwa yang terjadi di rumahnya di Mertoyudan, Magelang.
Kemudian, Ferdy Sambo pun mengkonfirmasi kepada istrinya, Putri Candrawathi.
Di rumah pribadi itu, Sambo juga memanggil Bripka RR, lalu ia menceritakan istrinya dilecehkan Brigadir J di Magelang.
Lalu Sambo meminta Bripka RR membunuh Brigadir J namun ia menolak.
Setelah itu, Sambo memanggil Bharada untuk memintanya membunuh Brigadir J dan ia pun menyetujuinya.
Sambo kemudian menyuruh Bripka RR mengambil senjata Brigadir J yang tersimpan di garasi lalu mengisi magazine pistol itu dengan penuh.
Ferdy Sambo kemudian membawa pistol tersebut.
Selanjutnya, rombongan Putri, Brika RR, Bharada E, KM, dan Brigadir J pindah ke rumah dinas yang letak yang letaknya tak jauh dari rumah pribadi.
Ferdy Sambo kemudian menyusul mobil lain beberapa saat kemudian.
Setibanya di rumah dinas, Sambo terlihat mengenakan sarung tangan gelap sambil membawa pistol Brigadir J dan masuk dengan cara mengendap.
Di sana lah, Brigadir J diduga mendapatkan perlakukan sadis dari Ferdy Sambo sebelum kemudian tewas dibunuh.
Yuk! baca artikel menarik lainnya dari djurnalis.com di GOOGLE NEWS
Baca Juga:
(Stv/Nov).