DJURNALIS.COM – PT PLN (Persero) mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.
Hal tersebut seiring dengan menurunnya kualitas udara akibat emisi karbon dari sektor transportasi.
Penggunaan kendaraan listrik dapat menjadi alternatif untuk mengurangi polusi sekaligus ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi melalui penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Baca Juga:
Pengumuman Paling Penting, Bagi Pengguna Kartu XL Axiata di Indonesia, Ini Kabar Terbarunya, Cek
Seleksi CPNS September 2023, Ini Total Formasi Terbaru di Instansi Pusat dan Daerah, Simak
“Sejalan dengan dengan pemberian insentif motor listrik dari pemerintah untuk pembelian motor baru dan konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik, PLN siap mendukung penuh dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, harapannya masyarakat tidak ragu untuk beralih ke kendaraan listrik,” ujarnya, Minggu (13/8/2023), seperti dikutip dari laman resmi pln.co.id.
Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah strategis PLN, tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, namun sekaligus mendorong transformasi energi nasional.
Di samping itu, ia mengatakan kepada masyarakat yang ingin beralih ke EV untuk tidak perlu khawatir.
Pasalnya, setiap pembelian kendaraan listrik khususnya roda empat, akan mendapatkan layanan pemasangan home charging gratis.
Kemudian pelanggan juga akan mendapatkan diskon tarif listrik untuk pengisian daya di jam 22.00 sampai dengan 05.00.
Selain itu, Darmawan menyebut infrastruktur pengisian daya umum juga telah tersedia.
Ia menerangkan PLN saat ini telah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 SPKLU, lebih dari 1.400 SPBKLU, dan lebih dari 9.000 SPLU yang tersebar di Indonesia.
Darmawan mengatakan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik ke depannya.
Sementara itu, Darmawan menjelaskan bahwa beralih ke kendaraan listrik merupakan pilihan yang strategis.
Hal tersebut mengingat sektor transportasi yang menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.
Darmawan menjelaskan perbandingan emisi yang dihasilkan antara EV dan kendaraan berbahan bakar minyak 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik.
Baca Juga:
Kabar Terbaru dan Membahagiakan, Untuk Seluruh Warga Indonesia, Simak dan Cek
Bank BRI Keluarkan Imbauan Terbaru, Untuk Seluruh Nasabah di Indonesia, Simak
Dengan demikian, emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg CO2e, sedangkan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg CO2e.
Itu artinya, menggunakan kendaraan listrik dapat mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon.
Sebagai informasi, sektor transportasi merupakan salah satu penghasil emisi terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2020 emisinya mencapai 280 juta ton CO2e.
Apabila tidak ada perubahan, maka pada tahun 2060 emisinya bisa mencapai lebih dari 1 miliar ton CO2e per tahun.
Baca Juga:
(Ros/Nes)
