Metro, djurnalis.com – Tragedi pengeroyokan di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur Kota Metro, Provinsi Lampung meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga Korban, Orang Tua Alm. menduga pembunuhan terhadap Almarhum di picu dendam lama, karena sebelumnya, Pelaku pernah berseteru dengan Paman Almarhum. Hal itu di katakan Hermansyah. TR.SH Kamis. 24/10/2024.

Akibat pengeroyokan yang dilakukan Pelaku menggunakan senjata tajam mengakibatkan Korban meninggal dunia. Oleh karenanya, Hermansyah, TR.SH meminta Penyidik menerapkan pasal 340 kepada Pelaku dengan ancaman pembunuhan berencana dengan hukuman paling ringan seumur hidup atau hukuman mati kepada Pelaku.

Pihak keluarga Keluarga Korban merasa kabarvyang ada saat ini memjadi simpang siur di Publik hingga menimbulkan bermacam-macam penafsiran, terkait peristiwa yang menimpa Anaknya Imam Alm. Oleh karenanya, Pihaknya akan berbicara kepada Publik Senin, 29/10/2024 besok. Guna memberikan informasi sebenarnya.

Seperti pengakuan dari Adik Almarhum Imam Ardiansyah, bernama Putri. Berawal Adiknya Almarhum bersama Pasangan Mereka berkumpul dengan pacar,masing masing, lalu Tersangka Rio yang sekarang sudah ditangkap polisi, dengan Pacar Pelaku saat itu tiba-tiba datang lalu sempat pergi.

“Sore itu Kami ber-enam, berpasangan duduk di angkringan lapangan kampus. Lalu Teman si Riski dan Angga berikut pasangannya, tiba-tiba Si Rio
Ikut nimbrung, lalu tidak lama Dia pergi. Setelah maghrib, si Rio balik lagi kesitu bersama pasangannya (Tania), membawa sejenis minuman keras”.

Lalu ada perempuan si Oca, marah dengan Rio dan Tania, bahwa Angga telah memiki pasangan lain.

Sekitar jam setengah sepuluh saya dan Teman-Teman mau pulang, tapi ditahan Tania pacar Rio.

Tak lama, Oca datang dan ribut dengan Ayu, karena selisih omongan, disitu juga ada si Elsa (Teman pacar Rio itu, Putripun mengingatkan Teman Temannya agar jangan ikut campur urusan orang, sebab Ayu adalah Temannya, tau tau si Elsa nyiram segelas air es ke pada Putri. Dan pacarnya Elsa malah ngebantuin memukuli Dirinya.

“Selain di siram pakai air es, Saya juga ditendang dan dipukul sama pacarnya Elsa dan Kawan-Kawannya Lelaki itu, rame pokoknya yang mukulin saya sampai jatuh” terangnya.

Dia pun mengaku sampai berteriak kencang, sebab ramai orang yang memukuli Dirinya.

“Saya sampe teriak-teriak. Lalu Mereka berhenti mukulin saya, namun Mereka tetap nantangin. Dan si Rio marahin pacar Saya, bernama Deska. Saya tahu kamu anak 21, Saya cari Kamu, Saya tunggu Kamu,
” kata Putri, menirukan ucapan Rio malam itu.

Menurutnya, Rio saat itu juga berkata kasar kepada Putri, dengan disusul kehadiran kakak dari Rio lalu mengahampiri Almarhum.

“Setelahnya, saya bilang kalo kamu berani berani sama perempuan. Dan si Rio menjawab, panggil Bapak Kamu, siapa Bapak Kamu, Saya tunggu” ujar Rio seperti ditirukan Putri.

Setelah lama kiti, Kakak Saya ( Alm. Imam Ardiansyah) datang, dan kakaknya Rio datang juga pake mobil. Kakaknya turun dari mobil, langsung nyamperin kakak saya, Imam.

kenapa Kamu nganuin adek saya, kata kakaknya rio. Kakaknya Rio ngeluarin badek (pisau) dari sakunya. Tapi sempet jatuh senjata itu. Setelah itu, diambil lagi senjata itu, langsung masuk mobil, karena kakak saya udah lari. Langsung Mereka ngejar Kakak Saya ke arah sekolahan SMP 4. Ada yang naik mobil, ada yang naik motor. Lebih kalo dari 15 orang. Saya langsung inisiatif ngejar kakak saya juga.

Benar aja, pas di pengkolan SMP 4 itu, kakak saya sudah terluka di leher, terus daerah ketiak badannya juga. Lalu, kakak saya manggil saya, bilang kakak udah enggak kuat. Terus saya bonceng kakak saya naik motor, kakak saya udah bercucuran darah,” ungkapnya, sembari isak tangisnya pecah terbayang kejadian saat itu.

Kemudian, Korban pun berkata kepada Adiknya bahwa Dirinya sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit saat itu.

“Sampai pengkolan warung seblak Kakak saya jatuh dari motor yang membonceng Almarhum karena sudah tidak kuat lagi. tergeletak di pinggir jalan, seperti yang ada di video yang viral itu. Lalu ada mobil bak yang bersedia membantu membawa Almarhum ke rumah sakit. Handphone aalmarhum Jakak Saya juga sampe hilang. Padahal handphonenya ada di kantong sebelum kejadian.

Anwar, selaku saudara korban Alm. Imam, mengatakan bahwa dirinya ditelpon oleh korban Imam.

“Saya ditelpon, udah kedengeran suara rame orang. Ketemu di SMP 4 dia bawa balok sejenis kayu, setelah itu dia bilang ngajak Saya nyamperin Mereka, begitu mendekat, Almarhum langsung dihajar pake pisau di dadanya kanan kiri atau satunya di deket ketiak gitu. Saya lari, karena Mereka ngincer Saya juga, Saya juga dikejar Mereka, rame banget, termasuk mobil expander putih sama brio item mengejar Saya hingga mutqt mutar lalu Ketemu kakak lagi, ngeliat kakak udah tergeletak depan warung seblak. Lalu saya minta tolong ke orang lewat yang bawa mobil untuk bawa kakak ke rumah sakit.

Tapi sebelumnya memang sempat dirampas handphone saya sama Orang-Orang Rombongan Mereka. Namun, saya ambil lagi handphone saya, terus saya lari pergi bawa motor dan tidak terkejar sama Mereka” jelasnya.

Saksi mata saat itu, inisial H, menerangkan bahwa saat memasak jualannya, Dia melihat dengan jelas Putri telah dikelilingi banyak orang, lalu dikeroyok sama perempuan dan laki-laki.

“Saya lagi masak. Jadinya liat si Putri ini, di kerubungin Orang rame. Mata saya kurang fokus. Soalnya saya fokus ke Putri itu aja. Karena Dia di keroyok Laki sama Perempuan juga rame, dipukulin putri itu”kata H.

“Usai mengeroyok Putri, Saya tarik Kawannya Putri juga yang kecil itu.
Lalu duduk di pinggir jalan, ada mobil expander putih dateng, si kakaknya Rio. Saat itu Almarhum saya lihat masih tenang di atas motor. Almarhum sempat bilang, kalau berani satu lawan satu, itu pendengaran saya” ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga melihat kakak dari Rio tersebut menyiapkan senjata tajam (sajam) dari dalam mobilnya.

“Terus saya liat kakaknya Rio ini ngeluarin laduk (pisau, red) dari dalam mobil. Almarhum ini masih ngobrol sama si Putri. Saya enggak dengar apa yang diobrolin. Terus Almarhum ini lari, dikejar sama Rombongan mobil dan motor, ada juga yang lari ngejar.

Saya mau ngejar mau melerai, tapi ditahan sama Bang Anes. Karena mungkin alasannya, melihat mereka udah bawa sajam. Lalu saya pura-pura duduk diangkringan, lihat abang itu udah duduk juga, saya lari ke arah mobil itu. Tapi begitu dekat, mobilnya kosong, posisi pintunya kebuka semua di pertigaan dekat masjid itu. Saya bingung, enggak tahu mereka pada kemana. Selang sepuluh detik kira-kira, si Rio balik ke mobil itu dengan membawa senjata atau pisau itu. Kakaknya Rio jadi supirnya” sambung H.

Saksidi TKP berinisial H juga memperhatikan saat kepolisian melakukan olah TKP. Saat itu pemikiran H, Almarhum mampu lepas dari kejaran pengeroyok itu, tapi ternyata Almarhum telah tiada.

“Lalu pas olah TKP, saya melihat pecah-pecahan botol, lalu darah bercecer di pertigaan masjid itu. Saya kira almarhum berhasil kabur, enggak lama saya dapat kabar almarhum udah enggak ada” ucapnya.

Mewakili keluarga korban, Ayah almarhum Imam Ardiansyah berharap, semua pelaku yang terlibat pengeroyokan tersebut dapat ditangkap dan diadili dengan hukuman setimpal.

“Kami pihak keluarga menuntut para pelaku pengeroyok atau Pembunuh itu, dapat dituntut dengan pasal pengeroyokan, pembunuhan berencana. Tolong para penegak hukum peduli dengan rasa sakit yang kami alami, jika hal ini menimpa Kalian” pungkas Hermansyah TR, kepada media. Kris