Bandar Lampung – Warga di Desa Sumberejo, Kemiling, Kota Bandar Lampung mengeluhkan debu, asap dan bau dari home industri setempat. Asap serta debu dari aktifitas peleburan dan sisa pembakaran kayu bakar terbawa angin dan menyebar ke sekitar pabrik sejak beberapa tahun terakhir ini.
Dalam video pria tersebut mengatakan asap serta bau yang ditimbulkan. Lalu pada video lainnya juga pria tersebut memperlihatkan debu atau abu yang menempel pada kaca dan kap mobil. “Sabtu pagi udah kebagian debu dari pabrik ini, ni pabriknya ya. ini mobilnya, abunya,” ujarnya.

Menurut pengakuan warga setempat berinisial AA mengatakan terkait adanya aktifitas produksi pada home industri tersebut dirinya belum pernah mengetahui.
“Kami selaku warga tetangga yang terdekat dengan pabrik belum pernah diminta persetujuan pendirian pabrik tersebut,” ujarnya via whatsapp yang di kutip dari Lampung7.com pada Selasa. (19/4/2022).
AA juga menanggapi pernyataan pihak pengelola yang mengatakan bahwa belum ada komplain dari masyarakat terkait aktifitasnya selama 12 tahun terakhir. “Karena belum sebesar pabrik saat ini, sekarang pabrik itu bukan kecil lagi, Sekarang baru ada dampak yang dirasakan dikeluhkan masyarakat,” imbuhnya.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, beberapa rekan media mencoba untuk meminta keterangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Namun sayangnya Kepala Dinas sedang tidak berada ditempat serta tidak ada satupun pejabat yang bisa dimintai keterangan terkait adanya keluhan masyarakat tersebut.
“Kadis dan sekretaris masih mengikuti rapat di Pemkot Bandar Lampung, dan para Kabag pada keluar,” ujar Nita salah seorang staf di Kantor DLH kota Bandar Lampung.
Menurutnya, terkait pencemaran ataupun masalah gangguan yang berhubungan dengan lingkungan, pihaknya pasti akan turun melakukan kroscek sesuai laporan yang masuk ke Kantor DLH Kota Bandar Lampung.
“Jika ada laporan dari masyarakat terkait masalah lingkungan hidup, pasti akan segera ditindaklanjuti, untuk itu saya sarankan masyarakat untuk membuat aduan atas hal tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, warga mengeluhkan debu serta pencemaran lingkungan yang dapat membahayakan kesehatan. Polusi asap serta debu yang keluar dari cerobong hasil pembakaran kayu bakar, merupakan kegiatan rutin dari pabrik itu sendiri yakni peleburan alumunium untuk produksi ornamen klasik pagar. 
Terkait apa yang dikeluhkan masyarakat di sekitar pabrik, Jordan sebelumnya (17/4) selaku pengelola sudah menanggapi hal tersebut , “untuk keamanan kami sudah berkoordinasi dengan ketenagakerjaan Kota, lingkungan hidup (DLH), dan segala bentuk persyaratan, NIB, SIUP, SITU, sudah ready semua, bukan yang bodong,” ujarnya. (*)