BANDARLAMPUNG – Perdana selama pandemi Covid-19, tradisi Ruwat Laut atau sedekah laut kembali di gelar oleh masyarakat nelayan di bertempat  Gudang Lelang, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, pada Rabu(23/3). Berdasarkan pantauan, ritual tahunan ini diikuti 50 kapal nelayan, dan diikuti ratusan nelayan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandarlampung, Erwin mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa.”Kegiatan ini dalam rangka mensyukuri dan memohon doa untuk keselamatan para nelayan apabila melaut,” Jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun. Namun, telah 5 tahun ini sempat vakum karena ada Covid-19.
“Insyaallah tahun berikutnya jika tidak ada Covid, akan kita laksanakan lagi, setiap tahun bersama dengan para nelayan, ” Beber dia.
Diungkapkan Erwin,  ritual untuk ruwah laut ini diikuti oleh semua nelayan, “Ritualnya dengan melepas kepala kerbau, hal tersebut merupakan tradisi dan dengan mengharap berkahnya, harapan produksi hasil  tangkapan ikan nelayan akan berlimpah,” Beber Erwin.
Selain itu, kegiatan ruwat laut ini juga, salah satu event untuk menarik wisatawan datang ke kota Bandarlampung.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandar Lampung, Agus Kusaeri menjelaskan, makna tradisi ruwat laut atau sedekah laut, merupakan salah satu wujud syukur yang diterima oleh masyarakat nelayan Kota Bandar Lampung terhadap hasil tangkapan yang berlimpah.
Kusaeri menambahkan, dulu sebelum pandemi, seharusnya tradisi ini dilakukan pada waktu tertentu. Dengan menggunakan perhitungan kalender hijriyah, ruwat laut biasanya dilaksanakan pada Bulan Muharrom atau pada kalender jawa di Bulan Suro.
Ditempat yang sama, Jumaril Kepala Kantor Basarnas Lampung mengaku, dalam kegiatan ini pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan agar ruwat laut berjalan dengan lancar dan sukses.
“Personil kita kerahkan untuk disiagakan. Tadi kita kerahkan Personil dari Basarnas 25 orang dan 2 kapal itu dari HNSI Kota Bandarlampung 25 orang,” Tuturnya. (**)