BANDAR LAMPUNG – Keluarga pasien wanita bernama Masnona merasa kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit (RS) Hermina Lampung dan berencana memindahkan ke RS lainnya di Kota Bandar Lampung.

Hal tersebut dibenarkan Fauzi suami dari Masnona pasien RS Hermina yang sempat alami pendarahan usai kontrol pasca melahirkan anak keduanya secara caesar.

“Ya sedang diupayakan, karena uang perawatan kemarin katanya sekitar 4.300.000 sekarang membengkak jadi 6.700.000 yang harus dilunasi jadi masih kurang, masih diupayakan cari pinjaman buat kekurangannya,” katanya dengan sedih, Selasa (5/7/2022).

Dijelaskan lebih lanjut, keluarga mengharapkan secepatnya dapat memindahkan istrinya dari RS Hermina untuk dapat dirujuk ke RS lain dengan pelayanan yang lebih baik.

Ketika dikonfirmasi, pihak RS Hermina belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, Fauzi selaku suami korban Masnona menjelaskan kronologi perawatan medis korban selama di RS Hermina, pada Senin (4/7).

Pada Juni 2022, Fauzi bersama korban melakukan persalinan anak keduanya secara caesar di RS Hermina ditangani dokter Zulkarnain.

“Setelah dua hari lalu kontrol ke rumah sakit itu juga, tapi yang kontrol bukan dokter yang bedah (persalinan-red) istri saya, tapi dr. Bima,” ujarnya.

Selanjutnya Fauzi mengatakan, dokter tersebut diagnosa istrinya dan melihat sedikit benang pada bekas jahitannya, “dicabut benangnya sama dokter bima,” imbuhnya.

Pendarahan muncul di bekas jahitan setelah tiga hari kemudian ungkap Fauzi, istrinya dibawa ke bidan untuk didiagnosa. “pak ini ada luka infeksi jahitannya terbuka, kita tidak bisa ambil tindakan bapak rujuk ke RS awal cesar,” kata Fauzi mengikuti ucapan bidan tersebut.

“Rupanya benar ada yang bolong di bekas jahitannya itu terbuka,” ungkap Fauzi ketika korban dirujuk di tempatnya bersalin.

Fauzi meminta pertanggungjawaban terkait kejadian yang menimpa istrinya itu. Pihak RS pun lanjut Fauzi sempat meminta maaf atas kelalaian tersebut kepadanya, namun tetap menunggu persyaratan administrasi, biaya perawatan dan pengobatan selama pasien dirawat.

Pihak keluarga berencana membawa MS ke rumah sakit lainnya di Bandar Lampung.

“Tapi itu enggak bisa ngoper (rujuk-red) dulu karena bapak harus ngelunasi biaya penginapan selama istri disini dan pengobatannya itu sekitar 4.322.000,” demikian ungkap Fauzi. (***)