Metro djurnalis.com-IPLI laporkan Oknum Pengelola dana BOS SMPN3 Metro Ke Kejari setempat, diduga terkait, pengelolaan dana BOS sekolah tersebut Ketua Umum mengaku sekitar enam ratus juta Rupiah dana BOS tersebut tahun 2025. Dirinya menduga bahwa dana tersebut masuk ke dompet pribadi Pejabat di kota Metro. Hal itu ditegaskan Ketua Umum IPLI Hermansyah TR.SH usai menyerahkan berkas dugaan korupsi tersebut ke kantor Kejaksaan Negeri Metro pada 15/9/2025.

Baca juga:  Dinkes Bandar Lampung Akan Berikan Vaksin HVP ke Pelajar Kelas 5 SD

“Hari ini Kita laporkan Walikota Metro, Kepala Dinas pendidikan dan SMPN3 Metro ke Aparat Kejaksaan Negeri kota Metro terkait dugaan pelanggaran Hukum” tegas Hermansyah, TR.SH.

Hermansyah, TR. SH. meragukan keakuratan data SMPN3 Metro yang menghabiskan dana hampir Rp 600 juta tersebut hanya untuk siswa miskin. Menurutnya yang menimba pendidikan di sekolah tersebut diduga sebagian Siswa tersebut merupakan Anak Pengusaha atau Anak Pejabat kota Metro. Kalaupun ada menurut Ketum IPLI Hermansyah, TR.SH. tidak mungkin sebanyak itu.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga:  Informasi Harga Pangan Strategis Minggu Pertama Bulan Maret 2024

“Mari Kita buktikan kalau memang yang bersekolah di SMPN 3 Metro tersebut banyak Anak Orang miskin, mari Kita ajak Pejabat sekolah tersebut, justru Kita menduga kebanyakan yang menempuh pendidikan di sekola tersebut Anak Orang berada” tantangnya.

Selain itu, menurut Hermansyah, TR.SH. Dirinya juga menyangsikan pengelolaan dana tersebut sesuai dengan aturan yang ada. Coba tanyakan satu persatu ke Siswanya, apakah Mereka pernah menerima dana tersebut untuk kepentingan pendidikan Mereka.

Baca juga:  Dukung Percepatan Vaksinasi COVID-19, Kodim 0410/KBL Gelar Serbuan Vaksinasi Bagi Masyarakat

“Sejatinya dana BOS tersebut untuk operasional sekolah, salah satunya untuk Mereka yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut adalah Siswa yang Orang tuanya berpenghasilan rendah, seperti untuk membeli buku, tas, sepatu dan kaos maupun membeli pakaian seragam dan sebagainya” pungkas Hermansyah, TR.SH. Krisna.