Metro, djurnalis.com — Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, berkomitmen menjaga kwalitas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Pelajar di Bumi Sai Wawai. Dirinya memperingatkan Pengelola Dapur Sentra Pangan Pembangunan Gizi (SPPG) agar bekerja sesuai aturan dan tidak menjadikan program Presiden Prabowo sebagai ladang KKN. Hal itu ditegaskan Bambang saat meresmikan Dapur SPPG Tejosari II, Senin 6/10/2025.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Pejabat Pemerintah kota Metro, Tenaga gizi, dan Perwakilan sekolah Penerima manfaat, suasana jadi serius ketika Wali Kota menyampaikan arahannya.

Baca juga:  Pemkot – DPRD Bandarlampung Sepakati 5 Raperda

“Kalau ada dapur yang melanggar dan tidak menjaga mutu, atau main-main dengan standar gizi, saya pastikan akan Kita tutup, karena program ini bukan soal untung rugi, tapi soal tanggung jawab moral terhadap masa depan Anak-Anak Bangsa” tegas Bambang berapi api.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menekankan bahwa seluruh Pengelola dapur wajib menjaga kwalitas bahan pangan, kebersihan dapur, dan standar gizi sesuai ketentuan Pemerintah Pusat. Menurutnya, pelanggaran terhadap hal itu bisa berakibat fatal, terutama bagi kesehatan pelajar sebagai Penerima program.

Baca juga:  Walikota Bandar Lampung Lantik 358 Pejabat Fungsional 

Bambang menyebut, kasus keracunan makanan pelajar yang sempat terjadi di Metro harus menjadi pelajaran penting, agar dapur tidak memaksakan Diri untuk memproduksi porsi melebihi kapasitas yang sudah ditetapkan.

“Kalau jatahnya 2.500 porsi, jangan dipaksakan sampai 4.000. Itu bukan efisiensi, tapi kecerobohan yang bisa mencelakai Anak-Anak Kita” ungkap Bambang.

Untuk itu, Ia memastikan pengawasan berjalan ketat, Wali Kota memerintahkan pembentukan Satgas Pengawasan gizi dan keamanan pangan, yang bertugas memantau seluruh dapur SPPG secara rutin. Ia menegaskan setiap makanan yang disajikan harus halal, bergizi seimbang, dan aman untuk dikonsumsi.

Baca juga:  IPLI Serahkan 13 Berkas Laporan ke Kejati Lampung

Kini Pemerintah Kota Metro telah memiliki 22 dapur SPPG yang aktif melayani kebutuhan program MBG. Ke depan, jumlah dapur bisa melampaui dapur MBG yang telah ada.

“Menurut Saya bahwa esensi dapur bukan pada banyaknya jumlah, akan tetapi lebih kepada kwalitas dan kesungguhan pengelola dalam menjaga gizi Anak Bangsa” pungkasnya. Krisna/ Andre.