BANDARLAMPUNG– Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Bencana Banjir, di Ruang Abung, Balai Keratun, Komplek Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Selasa (27/2/2024).
Rakor ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan, dan para pemangku kepentingan terkait.
Fahrizal Darminto menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi mengakibatkan bencana banjir. Mengingat puncak musim hujan di Lampung diprediksikan hingga Maret 2024, upaya pencegahan dan mitigasi perlu diprioritaskan.
“Kita harus meningkatkan kesiagaan. Jika terjadi bencana, kita harus bisa mengatasinya dengan cepat sehingga dapat meminimalisir korban jiwa dan kerusakan,” ujar Fahrizal.
Bencana banjir telah melanda beberapa wilayah di Lampung, termasuk Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran. Dalam kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Lampung menerima bantuan dari BNPB berupa dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat bencana, serta bantuan logistik dan peralatan.
“Terima kasih atas dukungan dalam bentuk pendanaan dan logistik. Ini sangat bermanfaat. Kami akan terus berkonsultasi dan melaporkan kondisi terkini di Provinsi Lampung,” kata Fahrizal.
Koordinasi yang erat antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menangani bencana. Fahrizal meminta Kabupaten/Kota untuk selalu membangun komunikasi dan melaporkan situasi di lapangan dengan cepat.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan menggarisbawahi arahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan bencana, yaitu keselamatan jiwa sebagai prioritas utama.
“Kemudian yang kedua adalah pencegahan, pencegahan, dan pencegahan. Dua hal ini yang harus kita pegang,” kata Fajar.
Sementara Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menjelaskan bahwa Provinsi Lampung telah menginisiasi penetapan siaga darurat bencana sejak bulan Desember 2023.
“Pada bulan Desember 2023, Provinsi Lampung menginisiasi penetapan siaga darurat. Kita menghimbau kabupaten/kota di Lampung untuk menetapkan siaga darurat. Karena rapat kali ini hanya memfokuskan kepada 3 daerah, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Pesawaran,” ujar Rudy.
Rudy menambahkan bahwa pihaknya telah menerima bantuan dari BNPB sebanyak 4 kali sejak bulan Desember 2023. Bantuan tersebut berupa perahu, tenda pengungsi, genset, dan peralatan lainnya.
“Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terkena dampak bencana di Lampung,” kata Rudy.
Rudy juga mengungkapkan bahwa ada lima daerah lain di Lampung yang sedang dalam proses penetapan siaga darurat.
“Daerah tersebut adalah Tulang Bawang, Mesuji, Way Kanan, Lampung Timur, dan Lampung Utara,” ujar Rudy.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Karoops Polda Lampung Kombes Ardiansyah Daulay, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Pardede, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Syawal Sugiarto, dan BPBD dari Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran. (*).