Djurnalis.com -– Pemerintah Kota Bandar Lampung menerima insentif fiskal senilai Rp6,5 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Insentif itu merupakan keberhasilan pemerintah kota dalam pengendalian inflasi.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan rasa syukur atas pemberian insentif tersebut. Katanya, itu kerja keras yang telah dilakukan BPS.

“Alhamdulillah, kami bisa melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan harapan masyarakat. Kota Bandar Lampung mendapatkan reward fiskal dari Kementerian Keuangan sebesar Rp6,5 miliar untuk warga Bandar Lampung,” ujarnya, Senin, 22 Juli 2024.

Wali Kota Eva Dwiana juga menekankan pentingnya membuka peluang usaha bagi masyarakat yang datang ke Bandar Lampung agar mereka bisa bekerja di sekitar tempat tinggal mereka.

“Pembangunan di kota Bandar Lampung sedang gencar di lakukan, dengan harapan dibantu oleh BPS,” tambahnya.

Atas inflasi yang terkendali, lanjutnya, Kota Bandar Lampung berhasil mempertahankan stabilitas harga dan menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung, Akhmad Nasrudin, mengklaim inflasi di Bandar Lampung paling rendah di Lampung, yaitu 2,25 persen. Inflasi yang diukur berasal dari 388 komoditas yang di pantau.

Komoditias yang mengalami kenaikan signifikan pada dua bulan terakhir terjadi pada emas dan kopi bubuk.

Namun, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni seperti bawang merah yang turun 24 persen. Daging ayam ras turun 5 persen, serta ikan nila, bawang putih, bayam, dan pepaya.

“Untuk Juni ini, inflasi kita cukup terkendali dengan angka 0,44 persen. Target inflasi kita adalah antara 1,5-3,5 persen, dan pencapaian ini di apresiasi oleh Kemendagri,” katanya. (*/rn)